Produsen Pesawat Boeing, menerbitkan buletin teknis kepada maskapai penerbangan yang menggunakan pesawat miliknya. Mengutip dari laman Reuters pada Jumat (19/2/2021), dalam buletin teknis tersebut Boeing mengingatkan pilot untuk memastikan dan memantau dengan cermat keadaan pesawat serta jalur penerbangan sebelum terbang. Buletin teknis yang diterbitkan Boeing, bertujuan untuk mencegah hilangnya kendali pesawat dalam penerbangan.

Buletin tersebut, diterbitkan pada 15 Februari, dikirimkan ke maskapai maskapai penerbangan setelah Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengeluarkan laporan awal tentang kecelakaan Sriwijaya Air. Peristiwa nahas itu terjadi pada 9 Januari dan menewaskan 62 orang. Sriwijaya menggunakan pesawat Boeing jenis 737 500. Buletin tersebut, sebagaimana dilaporkan Reuters, Rabu (17/2), tidak secara eksplisit mengaitkan paparannya dengan kecelakaan Sriwijaya. Selain itu paparan itu membahas salah satu isu potensial yang menarik bagi penyelidik setelah kecelakaan itu, sambil menunggu penemuan unit perekam suara kokpit.

"Kesadaran awak pesawat yang terus menerus tentang pesawat, kecepatan udara, posisi kontrol penerbangan, dan pengaturan daya dorong sangat penting untuk pencegahan gangguan terhadap pesawat dan dapat mengurangi efek kejutan atau kejutan yang disebabkan oleh perubahan tak terduga yang cepat," kata buletin itu. Produsen pesawat memang secara berkala mengeluarkan pengingat semacam itu dan Boeing mengatakan pihaknya secara teratur berkomunikasi dengan pelanggan tentang bagaimana mereka dapat mengoperasikan pesawat dengan aman dan percaya diri. "Dalam koordinasi yang erat dengan otoritas investigasi, komunikasi terbaru ini memperkuat pentingnya materi panduan dan pelatihan di seluruh industri tentang pencegahan dan pemulihan gangguan pesawat," kata Boeing yang berasal dari AS itu.

Bloomberg pertama kali melaporkan tentang penerbitan bulletin itu. Boeing belum berkomentar tentang penyebab kecelakaan Sriwijaya. Sebelumnya perusahaan tersebut menuai kritikan karena menyalahkan pilot atas kecelakaan Lion Air yang menggunakan Boeing 737 MAX pada 2018. Kecelakaan Lion kemudian dikaitkan dengan sistem yang salah.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *